Rabu, 22 Desember 2010

Dasar Pemasaran UTS


Nama               : Rama Aditya Putra
NPM               : 29210158
Kelas               : 1EB13
MK                  : Dasar Pemasaran

1.      Jelaskan tentang perkembangan dari konsep pemasaran, dan berikan contoh penerapa-nya dibidang pemasaran produk / jasa tertentu.
v  Perkembangan konsep pemasaran mencerminkan perkembangan penekanan ke-pentingan perusahaan atas bisnisnya. Perusahaan yang mempunyai konsep produksi, konsep produk, dan konsep penjualan mempunyai kepentingan (orientasi) internal perusahaan lebih dominan. Perubahan pada konsep berikut-nya menggeser tidak hanya berorientasi tewrhadap internal perusahaan tetapi juga memperhatikan kepentingan pihak eksternal yaitu pelanggan dan kesejah-teraan sosialnya. Pada orientasi eksternal, pergeseran ke konsep pasar berarti perhatian perusahaan tidak hanya mendasarkan kepentingan peru- menambah sahaan dan pihak pelanggan saja, tetapi juga perlu memperhatikan kepentingan pesaing. Kepentingan pesaing perlu dipahami agar memberikan peluang bagi pe-rusahaan mampu mengungguli(atau menghindari) pesaing- pesaingnya.
Contoh kasusnya :
Inovasi Produk & Proses
Menyimak perkembangan Crocs™ sejak tahun 2002 hingga sekarang, ada dua strategi yang diterapkan oleh manajemen Crocs, Inc. :
Inovasi Produk
Sebagai produk fenomenal, sepatu ini tidak luput dari kritik. Banyak menilai desain original yang ala klompen tersebut sebagai desain sepatu yang tidak fashionable. Rupanya, manajemen tidak berdiam diri dan meningkatkan fashionable value dalam desain produk berikutnya. Melalui serangkaian survey, lomba desain, dan pengembangan segmentasi pelanggan;  Crocs™ memiliki beberapa lini produk alas kaki. Sepatu busa resin ini sekarang mendapatkan tambahan aplikasi bulu sintesis, kulit, tali, dan karet. Selain tambahan material, perubahan desain juga terjadi disesuaikan dengan gaya hidup calon pelanggan. Perubahan cukup mencolok terjadi pada lini wanita yang memperkenalkan model terbuka pada ujung sepatu, bahkan model sepatu boot. Ditinjau dari kacamata Operations Management, desainer produk Crocs™ menerapkan Quality Function Deployment untuk mengidentifikasi perubahan produk yang diperlukan untuk memenuhi keinginan customer.
Inovasi Proses
Pada awalnya, penggunaan single material merupakan terobosan dalam proses produksi sepatu. Dapat Anda bayangkan, ada satu proses yang hilang rangkaian proses ini; yakni proses penggabungan elemen sepatu. Pada proses yang konvensional, tiap elemen sepatu (mulai dari sol, hak, kap, tali, dan lidah) akan dibuat terpisah sesuai desain produk dan akan digabungkan sebelum memasuki proses finishing. Strategi proses produksi yang dikenal sebagai Product Focus ini menghasilkan produk yang relatif sama (sedikit variasi ukuran produk) dalam volume yang besar. Umumnya strategi ini digunakan untuk mencapai variable cost yang rendah sehingga menghasilkan utilisasi pabrik yang tinggi.
Mengikuti perkembangan produknya, strategi proses produksi bergeser menjadi Batch Process. Mudah Anda tebak, proses produksi ini memungkinkan variasi produk yang lebih banyak dalam volume yang relative besar (sedang). Satu hal penting, meskipun strategi proses produksi berubah namun Crocs, Inc. tidak merubah strategi supply chain-nya dengan mengamankan jaringan pemasok dan distributor sehingga tidak mudah diakses oleh kompetitor. Termasuk didalamnya adalah pemilihan lokasi pabrik sehingga tidak jauh dari pasar dan mudah dicapai oleh faktor-faktor produksi.

Strategi-strategi ini merupakan competitive advantage bagi Crocs, Inc. untuk bersaing di industri sepatu. Perusahaan ini perlu menjaga agar product life cycle lebih lama dibandingkan dengan produk kompetitor melalui rangkaian pengembangan produk, strategi proses, dan strategi pemasaran.
Apa yang dapat kita petik dari kasus diatas adalah pentingnya inovasi dalam sebuah bisnis, khususnya produk dan proses produksinya. Di kala tren produsen sepatu memfokuskan strategi pada aspek delivery, produsen sepatu dapat meningkatkan value kepada pelanggan melalui aplikasi teknologi pada pengembangan produk. Satu dekade lalu, penggunaan teknologi informasi (e-business) untuk mempercepat proses pemesanan dan pembayaran merupakan keunggulan bersaing. Namun, saat ini hal tersebut sudah merupakan bagian standar pelayanan kepada pelanggan. Produsen perlu terus melakukan inovasi di berbagai lini untuk meningkatkan value kepada pelanggan.





2.      Jelaskan tentang sistem dan lingkungan pemasaran secara lengkap dan gambarkan ske-manya dan berikan contoh penerapannya dibidang pemasaran produk/jasa tertentu.
v  Sistem yang terbuka (open system) memungkinkan adanya proses pertukaran subsistem internal dengan subsistem lingkungan eksternalnya dan berfungsi se-bagai proses arus input-output yang dinamik. Meskipun antar komponen subsis-tem adalah saling memerlukan tetapi fungsi dan intensitas hubungan antar sub-sistem tidaklah sama tingkat kepentingannya. Sistem meliputi ;
Ø  sistem pertukaran : melibatkan dua atau lebih pihak,
·         masingg-masing pihak mampu berkomunikasi satu dengan yang lain,
·         masing-masing pihak saling memerlukan karena mempunyai sesuatu yang bernilai bagi yang lain, dan
·         mempunyai kebebasan untuk saling menerima atau menolak tawaran masing-masing.
Ø  Sistem ekonomi : struktur dan pola keterkaitan antar pelaku-pelaku ekonomi (pemerintah, bisnis swasta, industri, koperasi, pemodal, rakyat) yang saling melakukan transaksi pertukaran barang dan jasa.
Ø  Sistem pemasaran : pola hubungan dari pelaku-pelaku kegiatan pemasaran yang mempunyai tujuan transaksional tertentu.



v  Lingkungan pemasaran
Struktur dari sistem pemasaran terbentuk oleh dua komponen subsistem ling-kungan utama. Yaitu subsistem lingkungan internal dan subsistem lingkungan eksternal.
Struktur sistem lingkungan pemasaran :



Contoh kasus
PT. Djarum adalah sebuah perusahaan rokok di Indonesia yang bermarkas di Kudus, Jawa
Tengah. Djarum merupakan salah satu dari tiga perusahaan rokok terbesar di Indonesia (dua
lainnya adalah Gudang Garam dan HM Sampoerna).
Sejarah Djarum berawal saat Oei Wie Gwan membeli usaha kecil dalam bidang kretek
bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 dan mengubah namanya menjadi Djarum.
Oei mulai memasarkan kretek dengan merek "Djarum" yang ternyata sukses
dipasaran.Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan pada tahun 1963 (Oei
meninggal tak lama kemudian), Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan
dipabriknya. Pada tahun 1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya keluar negeri.
Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang
diproduksi menggunakan mesin, di ikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada
tahun1981.Saat ini Djarum dipimpin Budi Hartono dan Bambang Hartono, yang dua-duanya
merupakan putra Oei.
Selain dunia rokok, Djarum juga dikenal aktif terlibat dalam dunia bulu tangkis. Klub bulu
tangkisnya, PB Djarum, telah menghasilkan pemain-pemain kelas dunia seperti Liem Swie
King dan Alan Budikusuma. Selain itu, sejak tahun 1998 perusahaan Djarum juga telah
menguasai sebagian besar saham Bank Central Asia.


3.      Faktor – faktor lingkungan apa saja membentuk sistem pemasaran dan berikan salah satu contoh yang menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan pemasaran terhadap kegiatan pemasaran produk atau jasa tertentu.
v  Faktor-faktor yang membentuk sistem pemasaran adalah“ tujuan transaksional”. Tujuan transaksional ini merupakan tujuan dari pelaku-pelaku kegiatan pemasa-ran yang meliputi tentang :
Ø  Tingkat konsumsi masyarakat yang maksimum
Ø  Tingkat kepuasan konsumen yang maksimum
Ø  Tingkat pilihan konsumen yang maksimum
Ø  Kualitas hidup konsumen yang maksimum
Contoh kasus
Dizaman yang sudah berkembang ini teknologi sudah sangat maju. Dan akibat dari faktor lingkungan teknologi mempengaruhi lingkungan pemasaran. Oleh karena itu diberbagai pabrik seperti pabrik pemerah susu, para pemerah susu terkadang sudah tidak membutuhkan tenaga kerja. Melainkan sudah digantikan oleh mesin yang canggih. Dari sinilah kita melihat bahwa berkembangnya teknologi yang sangat pesat dapat mempengaruhi lingkungan pemasaran.


4.      Jelaskan tentang perilaku pasar konsumen dengan menggunakan salah satu model proses pengambilan keputusan pembelian dan gambarkan skemanya serta berikan contoh penerapanya pada proses pengambilan keputusan pembelian suatu produk tertentu.
v  Dalam proses pembelian,sebenarnya secara sadar ataupun tidak sadar terjadi beberapa kegiatan, yaitu : initiator, influencer, decider, purchase dan user. Keseluruhan kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh beberapa orang yang melakukan fungsinya masing-masing, tetapi dapat juga terjadi pada diri seorang.

Contoh kasus
Pengambilan keputusan konsumen menghubungkan konsep perilaku dan strategi pemasa ran melalui penjabaran hakekat pengambilan keputusan konsumen. Kriteria apa yang digunakan oleh konsumen dalam memilih merek akan memberikan petunjuk dalam manajemen pengembangan strategi. Pengambilan keputusan konsumen adalah bukan proses yang seragam. Ada perbedaan antara pengambilan keputusan dan keputusan dengan keterlibatan kepentingan yang tinggi dan keputusan dengan keterlibatan kepentingan yang rendah.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG KOMPLEK ( COMPLEKS DECISION MAKING) Untuk memahami keputusan yang komplek maka perlu dipahami hakekat keterlibatan konsumen dengan suatu produk. Kondisi keterlibatan konsumen akan suatu produk, apabila produk tersebut adalah :
Penting bagi konsumen karena image konsumen sendiri, misalnya pembelian mobil sebagai simbol status.

Memberikan daya tarik yang terus menerus kepada konsumen, misal dalam dunia mode ketertarikan konsumen model pakaian.
Mengandung resiko tertentu, misal resiko keuangan untuk membeli rumah, resiko teknologi untuk pembelian komputer.

Mempunyai ketertarikan emosional, misal pencinta musik membeli Sistem stereo yang baru.
Dikenal dalam kelompok grupnya atau “ badge “ value dari barang yang bersangkutan, seperti jaket kulit, mobil marsedes atau scarf dari Gucci. Gambar 2.1 Model keterlibatan konsumen :

Tipe Keterlibatan : Situational involvement. Terjadi hanya dalam situasi khusus dan sementara dan umumnya bila pembelian itu dibutuhkan. Misalnya keputusan mengambil pendidikan MBA adalah karena kabutuhan untuk pekerjaan.
Enduring involvement, terus menerus dan lebih permanen umumnya terjadi karena ketertarikan yang berlangsung terus dalam kategori produk, walaupun pembelian itu dibutuhkan atau tidak, misalnya ketertarikan pada baju. Baik enduring maupun situational involvement merupakan hasil proses pengambilan keputusan yang kompleks. “Badge” value adalah suatu kondisi dimana mencakup keterlibatan situasional dan keterlibatan yang menetap.
5.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruh proses keputusan pembelian suatu produk/ jasa dan berikan contoh penerapannya pada proses pengambilan keputusan pembelian suatu produk/jasa tertentu.
v  Pengambilan keputusan untuk membeli atau tidak membeli seseoarang dipengaruhi oleh faktor personal dan sosialnya. Faktor personal meliputi motivasi,persepsi,pemahaman,kepercayaan,sikap,selera dan kepribadian seseorang.
Contoh kasus
Dalam memilih suatu barang seperti handphone, maka para konsumen akan memilih handphone yang selain harganya terjangkau juga memiliki fasilitas yang bagus. Selain dari selera konsumen yang bermacam-macam yang mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih barang, ada juga beberapa motivasi dimana seperti harga handphone yang satu lebih murah dibandingkan harga handphone yang lainnya. Oleh karena itu faktor yang seperti inilah yang mempengaruhi para konsumen dalam memilih barang atau membuat keputusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar