Rabu, 22 Desember 2010

Dasar Pemasaran UTS


Nama               : Rama Aditya Putra
NPM               : 29210158
Kelas               : 1EB13
MK                  : Dasar Pemasaran

1.      Jelaskan tentang perkembangan dari konsep pemasaran, dan berikan contoh penerapa-nya dibidang pemasaran produk / jasa tertentu.
v  Perkembangan konsep pemasaran mencerminkan perkembangan penekanan ke-pentingan perusahaan atas bisnisnya. Perusahaan yang mempunyai konsep produksi, konsep produk, dan konsep penjualan mempunyai kepentingan (orientasi) internal perusahaan lebih dominan. Perubahan pada konsep berikut-nya menggeser tidak hanya berorientasi tewrhadap internal perusahaan tetapi juga memperhatikan kepentingan pihak eksternal yaitu pelanggan dan kesejah-teraan sosialnya. Pada orientasi eksternal, pergeseran ke konsep pasar berarti perhatian perusahaan tidak hanya mendasarkan kepentingan peru- menambah sahaan dan pihak pelanggan saja, tetapi juga perlu memperhatikan kepentingan pesaing. Kepentingan pesaing perlu dipahami agar memberikan peluang bagi pe-rusahaan mampu mengungguli(atau menghindari) pesaing- pesaingnya.
Contoh kasusnya :
Inovasi Produk & Proses
Menyimak perkembangan Crocs™ sejak tahun 2002 hingga sekarang, ada dua strategi yang diterapkan oleh manajemen Crocs, Inc. :
Inovasi Produk
Sebagai produk fenomenal, sepatu ini tidak luput dari kritik. Banyak menilai desain original yang ala klompen tersebut sebagai desain sepatu yang tidak fashionable. Rupanya, manajemen tidak berdiam diri dan meningkatkan fashionable value dalam desain produk berikutnya. Melalui serangkaian survey, lomba desain, dan pengembangan segmentasi pelanggan;  Crocs™ memiliki beberapa lini produk alas kaki. Sepatu busa resin ini sekarang mendapatkan tambahan aplikasi bulu sintesis, kulit, tali, dan karet. Selain tambahan material, perubahan desain juga terjadi disesuaikan dengan gaya hidup calon pelanggan. Perubahan cukup mencolok terjadi pada lini wanita yang memperkenalkan model terbuka pada ujung sepatu, bahkan model sepatu boot. Ditinjau dari kacamata Operations Management, desainer produk Crocs™ menerapkan Quality Function Deployment untuk mengidentifikasi perubahan produk yang diperlukan untuk memenuhi keinginan customer.
Inovasi Proses
Pada awalnya, penggunaan single material merupakan terobosan dalam proses produksi sepatu. Dapat Anda bayangkan, ada satu proses yang hilang rangkaian proses ini; yakni proses penggabungan elemen sepatu. Pada proses yang konvensional, tiap elemen sepatu (mulai dari sol, hak, kap, tali, dan lidah) akan dibuat terpisah sesuai desain produk dan akan digabungkan sebelum memasuki proses finishing. Strategi proses produksi yang dikenal sebagai Product Focus ini menghasilkan produk yang relatif sama (sedikit variasi ukuran produk) dalam volume yang besar. Umumnya strategi ini digunakan untuk mencapai variable cost yang rendah sehingga menghasilkan utilisasi pabrik yang tinggi.
Mengikuti perkembangan produknya, strategi proses produksi bergeser menjadi Batch Process. Mudah Anda tebak, proses produksi ini memungkinkan variasi produk yang lebih banyak dalam volume yang relative besar (sedang). Satu hal penting, meskipun strategi proses produksi berubah namun Crocs, Inc. tidak merubah strategi supply chain-nya dengan mengamankan jaringan pemasok dan distributor sehingga tidak mudah diakses oleh kompetitor. Termasuk didalamnya adalah pemilihan lokasi pabrik sehingga tidak jauh dari pasar dan mudah dicapai oleh faktor-faktor produksi.

Strategi-strategi ini merupakan competitive advantage bagi Crocs, Inc. untuk bersaing di industri sepatu. Perusahaan ini perlu menjaga agar product life cycle lebih lama dibandingkan dengan produk kompetitor melalui rangkaian pengembangan produk, strategi proses, dan strategi pemasaran.
Apa yang dapat kita petik dari kasus diatas adalah pentingnya inovasi dalam sebuah bisnis, khususnya produk dan proses produksinya. Di kala tren produsen sepatu memfokuskan strategi pada aspek delivery, produsen sepatu dapat meningkatkan value kepada pelanggan melalui aplikasi teknologi pada pengembangan produk. Satu dekade lalu, penggunaan teknologi informasi (e-business) untuk mempercepat proses pemesanan dan pembayaran merupakan keunggulan bersaing. Namun, saat ini hal tersebut sudah merupakan bagian standar pelayanan kepada pelanggan. Produsen perlu terus melakukan inovasi di berbagai lini untuk meningkatkan value kepada pelanggan.





2.      Jelaskan tentang sistem dan lingkungan pemasaran secara lengkap dan gambarkan ske-manya dan berikan contoh penerapannya dibidang pemasaran produk/jasa tertentu.
v  Sistem yang terbuka (open system) memungkinkan adanya proses pertukaran subsistem internal dengan subsistem lingkungan eksternalnya dan berfungsi se-bagai proses arus input-output yang dinamik. Meskipun antar komponen subsis-tem adalah saling memerlukan tetapi fungsi dan intensitas hubungan antar sub-sistem tidaklah sama tingkat kepentingannya. Sistem meliputi ;
Ø  sistem pertukaran : melibatkan dua atau lebih pihak,
·         masingg-masing pihak mampu berkomunikasi satu dengan yang lain,
·         masing-masing pihak saling memerlukan karena mempunyai sesuatu yang bernilai bagi yang lain, dan
·         mempunyai kebebasan untuk saling menerima atau menolak tawaran masing-masing.
Ø  Sistem ekonomi : struktur dan pola keterkaitan antar pelaku-pelaku ekonomi (pemerintah, bisnis swasta, industri, koperasi, pemodal, rakyat) yang saling melakukan transaksi pertukaran barang dan jasa.
Ø  Sistem pemasaran : pola hubungan dari pelaku-pelaku kegiatan pemasaran yang mempunyai tujuan transaksional tertentu.



v  Lingkungan pemasaran
Struktur dari sistem pemasaran terbentuk oleh dua komponen subsistem ling-kungan utama. Yaitu subsistem lingkungan internal dan subsistem lingkungan eksternal.
Struktur sistem lingkungan pemasaran :



Contoh kasus
PT. Djarum adalah sebuah perusahaan rokok di Indonesia yang bermarkas di Kudus, Jawa
Tengah. Djarum merupakan salah satu dari tiga perusahaan rokok terbesar di Indonesia (dua
lainnya adalah Gudang Garam dan HM Sampoerna).
Sejarah Djarum berawal saat Oei Wie Gwan membeli usaha kecil dalam bidang kretek
bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 dan mengubah namanya menjadi Djarum.
Oei mulai memasarkan kretek dengan merek "Djarum" yang ternyata sukses
dipasaran.Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan pada tahun 1963 (Oei
meninggal tak lama kemudian), Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan
dipabriknya. Pada tahun 1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya keluar negeri.
Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang
diproduksi menggunakan mesin, di ikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada
tahun1981.Saat ini Djarum dipimpin Budi Hartono dan Bambang Hartono, yang dua-duanya
merupakan putra Oei.
Selain dunia rokok, Djarum juga dikenal aktif terlibat dalam dunia bulu tangkis. Klub bulu
tangkisnya, PB Djarum, telah menghasilkan pemain-pemain kelas dunia seperti Liem Swie
King dan Alan Budikusuma. Selain itu, sejak tahun 1998 perusahaan Djarum juga telah
menguasai sebagian besar saham Bank Central Asia.


3.      Faktor – faktor lingkungan apa saja membentuk sistem pemasaran dan berikan salah satu contoh yang menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan pemasaran terhadap kegiatan pemasaran produk atau jasa tertentu.
v  Faktor-faktor yang membentuk sistem pemasaran adalah“ tujuan transaksional”. Tujuan transaksional ini merupakan tujuan dari pelaku-pelaku kegiatan pemasa-ran yang meliputi tentang :
Ø  Tingkat konsumsi masyarakat yang maksimum
Ø  Tingkat kepuasan konsumen yang maksimum
Ø  Tingkat pilihan konsumen yang maksimum
Ø  Kualitas hidup konsumen yang maksimum
Contoh kasus
Dizaman yang sudah berkembang ini teknologi sudah sangat maju. Dan akibat dari faktor lingkungan teknologi mempengaruhi lingkungan pemasaran. Oleh karena itu diberbagai pabrik seperti pabrik pemerah susu, para pemerah susu terkadang sudah tidak membutuhkan tenaga kerja. Melainkan sudah digantikan oleh mesin yang canggih. Dari sinilah kita melihat bahwa berkembangnya teknologi yang sangat pesat dapat mempengaruhi lingkungan pemasaran.


4.      Jelaskan tentang perilaku pasar konsumen dengan menggunakan salah satu model proses pengambilan keputusan pembelian dan gambarkan skemanya serta berikan contoh penerapanya pada proses pengambilan keputusan pembelian suatu produk tertentu.
v  Dalam proses pembelian,sebenarnya secara sadar ataupun tidak sadar terjadi beberapa kegiatan, yaitu : initiator, influencer, decider, purchase dan user. Keseluruhan kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh beberapa orang yang melakukan fungsinya masing-masing, tetapi dapat juga terjadi pada diri seorang.

Contoh kasus
Pengambilan keputusan konsumen menghubungkan konsep perilaku dan strategi pemasa ran melalui penjabaran hakekat pengambilan keputusan konsumen. Kriteria apa yang digunakan oleh konsumen dalam memilih merek akan memberikan petunjuk dalam manajemen pengembangan strategi. Pengambilan keputusan konsumen adalah bukan proses yang seragam. Ada perbedaan antara pengambilan keputusan dan keputusan dengan keterlibatan kepentingan yang tinggi dan keputusan dengan keterlibatan kepentingan yang rendah.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG KOMPLEK ( COMPLEKS DECISION MAKING) Untuk memahami keputusan yang komplek maka perlu dipahami hakekat keterlibatan konsumen dengan suatu produk. Kondisi keterlibatan konsumen akan suatu produk, apabila produk tersebut adalah :
Penting bagi konsumen karena image konsumen sendiri, misalnya pembelian mobil sebagai simbol status.

Memberikan daya tarik yang terus menerus kepada konsumen, misal dalam dunia mode ketertarikan konsumen model pakaian.
Mengandung resiko tertentu, misal resiko keuangan untuk membeli rumah, resiko teknologi untuk pembelian komputer.

Mempunyai ketertarikan emosional, misal pencinta musik membeli Sistem stereo yang baru.
Dikenal dalam kelompok grupnya atau “ badge “ value dari barang yang bersangkutan, seperti jaket kulit, mobil marsedes atau scarf dari Gucci. Gambar 2.1 Model keterlibatan konsumen :

Tipe Keterlibatan : Situational involvement. Terjadi hanya dalam situasi khusus dan sementara dan umumnya bila pembelian itu dibutuhkan. Misalnya keputusan mengambil pendidikan MBA adalah karena kabutuhan untuk pekerjaan.
Enduring involvement, terus menerus dan lebih permanen umumnya terjadi karena ketertarikan yang berlangsung terus dalam kategori produk, walaupun pembelian itu dibutuhkan atau tidak, misalnya ketertarikan pada baju. Baik enduring maupun situational involvement merupakan hasil proses pengambilan keputusan yang kompleks. “Badge” value adalah suatu kondisi dimana mencakup keterlibatan situasional dan keterlibatan yang menetap.
5.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruh proses keputusan pembelian suatu produk/ jasa dan berikan contoh penerapannya pada proses pengambilan keputusan pembelian suatu produk/jasa tertentu.
v  Pengambilan keputusan untuk membeli atau tidak membeli seseoarang dipengaruhi oleh faktor personal dan sosialnya. Faktor personal meliputi motivasi,persepsi,pemahaman,kepercayaan,sikap,selera dan kepribadian seseorang.
Contoh kasus
Dalam memilih suatu barang seperti handphone, maka para konsumen akan memilih handphone yang selain harganya terjangkau juga memiliki fasilitas yang bagus. Selain dari selera konsumen yang bermacam-macam yang mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih barang, ada juga beberapa motivasi dimana seperti harga handphone yang satu lebih murah dibandingkan harga handphone yang lainnya. Oleh karena itu faktor yang seperti inilah yang mempengaruhi para konsumen dalam memilih barang atau membuat keputusan.

Dasar Pemasaran 4


Dasar Pemasaran










Nama : Rama Aditya Putra
NPM : 29210158
Kelas : 1EB13
Dewasa ini, menurut Sarah Cook, ekonomi dunia telah menjadi sebuah ekonomi yang berbasis pelayanan (services). Bab pertama dari buku Sarah Cook memperkenalkan konsep pelayanan dan mendefinisikan makna konsep itu untuk pelanggan.
Pelayanan Dalam Lingkungan yang Penuh Persaingan
Dewasa ini banyak sekali perusahaan yang telah menempatkan fokus pelayanan pelanggan sebagai suatu cara untuk menghasilkan keunggulan kompetitif. Padahal, lima belas tahun yang lalu tidak ada yang bisa menduga bahwa Amazon. Com, yaitu situs penjualan buku, akan dapat merebut pangsa pasar dengan cara menawarkan kemudahan untuk memilih produk-produk berkelas melalui pelayanan bermutu. Atau perusahaan First Diretct yang mampu memecahkan persoalan pelanggan dalam melakukan bisnis dengan bank dengan cara memberikan pelayanan yang ramah dan efisien selama 24 jam sehari dan 365 hari setahun.
Peter Drucker (Tokoh Ekonomi Amerika terkemuka) menulis dalam The Practise of Management (1954): “Hanya ada satu definisi yang saih mengenai tujuan bisnis, yaitu menciptakan pelanggan”. Dia mengatakan bahwa kemampuan sebuah perusahaan untuk tetap berada dalam bisnis merupakan sebuah fungsi dari daya saing dan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pelanggan dalam persaingan. “Pelanggan merupakan fondasi bisnis dan merekelah yang membuat bisnis tetap ada”. (Ingat hal ini baik2!!!)
Sejalan dengan persaingan yang menglobal dan semakin tajam, banyak perusahaan sadar bahwa mereka tidak dapat bersaing hanya dengan harga. Banyak perusahaan telah mengembangkan strategi jitu dalam rangka memberikan pelayanan kepada pelanggan, yaitu dengan melakukan pembedaan antara produk dan jasa mereka. Survei menunjukkan bahwa perusahaan yang dipacu oleh pelayanan dapat meminta bayaran sampai 9 persen lebih tinggi untuk produk dan jasa yang mereka berikan. Mereka tumbuh dua kali lebih cepat dari perusahaan lainnya dan mempunyai potensi untuk mencapai pangsa pasar sampai dengan 6 persen.
Melalui sebuah program yang berfokus pada pelanggan, The Royal Bank of Scotland mampu mengubah kondisi dari hampir bankrut menjadi memperoleh keuntungan sebesar $200 juta dalam waktu dua tahun. Hal yang sama dilakukan oleh peritel Tesco sehingga mampu meningkatkan keuntungan dan pangsa pasarnya serta menjadi pemimpin di pasar dalam kondisi yang sangat kompetitif dan padat modal.
Perubahan orientasi yang mengarah kepada pelayanan pelanggan banyak terjadi di bidang jasa keuangan. Adanya kemampuan peritel , bank, kontraktor bangunan, broker asuransi, agen perumahan, dan perusahaan jasa keuangan lainnya untuk menawarkan produk yang serupa pada harga yang sama, menyebabkan adanya peningkatan kepedulian pada pelanggan sebagai cara untuk memberikan nilai tambah. Namun, hanya sedikit perusahaan yang berhasil melakukannya dengan baik.
Manfaat berfokus pada pelanggan
Dengan semakin meningkatnya persaingan pasar, maka perusahaan yang memiliki program fokus pada pelanggan akan mendapatkan banyak keuntungan. MelaluI pelayanan yang bermutu tinggi, maka perusahaan bersangkutan mampu untuk:
• Menjadikan ia berbeda dengan pesaing;
• Memperbaiki citra di mata pelanggan;
• Meminimalkan faktor sensivitas harga (harga tidak mempengaruhi minat
pelanggan untuk tetap membeli);
• Meningkatkan keuntungan;
• Meningkatkan kepuasan dan mempertahahan pelanggan;
• Menghasilkan dukungan yang maksimal untuk perusahaan
• Meningkatkan reputasi perusahaan;
• Memastikan produk dan jasa yang diberikan’tepat sasaran’
• Meningkatkan semangat karyawan;
• Meningkatkan kepuasan dan mempertahankan karyawan;
• Meningkatkan produktifitas;
• Mengurangi biaya;
• Mendorong partisipasi karyawan;
• Menciptakan reputasi sebagai perusahaan yang pedulidan berorientasi pada
pelaggan;
• Memperkokoh hubungan dengan pelanggan internal/karyawan;
• Menyebabkan terjadinya perbaikan pada operasional perusahaan secara
berkesinambungan.
Perubahan Sifat Pelayanan Terhadap Pelanggan
Pada dasawarsa belakangan ini trelihat adanya kebutuhan perusahaan jasa untuk memperbaiki cara berhubungan dengan para pelanggannya. Adanya pelayanan yanbg kurang baik dapat menimbulkan risiko bagi perusahaan sebagaimana dialmai oleh Biro Jasa Pengurusan Paspor di Amerika Serikat. Biro ini harus mengeluarkan biaya tambahan karena izin operasionalnya dicabut akibat mereka terlambat mengeluarkan paspor selama periode musim panas yang sibuk. Tantangan untuk bisnis saat ini adalah meamasukkan inovasi ke dalam darah kehidupan mereka sehingga menjadi bagian dari dirinya sendiri.
Beberapa perusahaan jasa terlah berhasil mengupayakan peningkatan pelayanan pelanggan secara konsisten. Ketika took buku maya terlaris Amazon.com didirikan, pendirinya memahami bahywa Amazon tidak dapat memberikan tempat duduk yang nyaman atau secangkir kopi untuk orang yang melakukan browsing pad took buku mayanya. Hal ini mendorong Amazon untuk menemukan cara-cara inovatif yang mampu meningkatkan kepuasan pelanggan.
Hanya sedikit perusahaan yang dapat melakukan hal seperti itu dengan berhasil, dan keberhasilan mereka itu sangat berarti. First Direct melakukan revolusi di sektor perbankan ritel dengan memperkenalkan pelayanan bank melalui telepon. Dengan berfokus pada kecepatan, kenyamanan, mutu, dan pelayanan, dapat diperoleh 38 persen pelanggan baru yang sebelumnya menjadi pelanggan perusahaan lain. Jaringan gerai sandwich, Pret a Manger, juga di Amerika Serikat, pada awalnya mendirikan toko di Victoria, saat ini telah memiliki lebih dari 500 gerai. Keberhasilan ini disebabkan oleh ‘hubungan jujur’ dengan para pelanggannya, perhatian pada segala hal, dan melakukan inovasi secara terus-menerus.
Mengubah Perilaku dan Harapan Pelanggan
Sekarang ini, pelanggan sudah semakin pintar, percaya diri, dan sadar informasi. Mereka memiliki harapan yang tinggi terhadap pelayanan yang ingin didapatkan. Mereka menginginkan pilihan yang lebih banyak dan tidak ingin ‘dijual’ atau dimanipulasi.
Nilai Waktu
Pola masyarakat 24 jam, dewasa ini, sudah menjadi suatu hal yang lumrah. Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Future Foundation memperkirakan pada tahun 2007 ini, ada lebih dari dua juta orang Inggeris akan bekerja mulai pukl 21.00 sampai 23.00 dan hampir satu juta orang lainnya akan bekerja nulai pukul 02.00 sampai pukul 05.00 dini hari. Disisi lain, sebuah survei menemukan bahwa 50 persen responden menginginkan apotek dan transportasi umum dapat melayani konsumen 24 jam sehari. Sepertiga dari mereka yang disurvei juga menginginkan dapat mengakses gerai ritel dan fasilitas oleahraga serta hiburan selama 24 jam.
Supermarket merupakan perintis system penjualan selama 24 jam. Supermarket Asda buka 24 jam pertama kali pada tahun 1994. Disusul oleh Tesco yang memiliki toko buka 24 jam pada tahun 1999 dan lebih dari 100 tokonya menyediakan fasilitas belanja on-line dari rumah. Pelayanan belanja dari rumah memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk dapat memesan barang melalui intenet. Untuk membantu proses pemilihan oleh pelanggan, pada bagian muka halaman WEB, ditayangkan berbagai macam barang yang paling sering dibeli oleh pelanggan.
Dalam masyarakat modern, tingkat mobilitas pelanggan semakin tinggi. Oleh karena itu, dalam mencari sesuatu mereka akan mempertimbangkan waktu yang paling efisien. MORI, sebuah lembaga riset melakukan penelitian untuk oprator telepon mobil Orange dan menemukan bahwa sepertiga dari perusahaan kecil dan 40 persen dari perusahaan menengah memiliki karyawan yang selalu bergerak (mobile). Mereka mengandalkan teknologi yang mampu menghubungkannya dengan kantor dan pelanggan mereka. Veeder-Root adalah perusahaan yang membuat, merakit, dan memperbaiki 8.000 peralatan untuk mengukur tingkat bahan bakar dalam tangki di banyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Inggeris. Para mekanik mereka yang bekerja di lapangan diperlengkapi dengan laptop yang terhubung dengan handset Orange sehingga mereka selalu memiliki akses dengan data pelanggan terbaru. Mereka dapat memperoleh laporan pelanggan yang tebaru terlebih dahulu pada saat akan melakukan kunjungan dan mendiagnosis masalah di lapangan tanpa harus kembali ke kantor pusat. Proses itu telah meningkatkan produktivitas dan kepuasan karyawan serta pelanggan.
Hak-hak Pelanggan
Kini para pelanggan telah sadar akan haknya. Mereka juga lebih suka didengar pendapatanya jika mereka merasa tidak nyaman akan pelayanan yang mereka terima. Penelitian yang dilakukan oleh Henley Centre tahun 2000 menunjukkan bahwa 35 persen orang dewasa di Inggeris suka mengajukan keberatan, baik untuk saat ini maupun pada waktu mendatang. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa 45 persen orang dewasa telah mengajukan keberatan langsung kepada mereka yang bertanggung jawab atas pelayanan yang buruk (lebih dari 39 persen pada tahun 1997) dan 42 persen melalui telepon (27 persen tahun 1997).
Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh MORI, mayoritas pelanggan menyatakan bahwa faktor tanggung jawab sosial mempegaruhi pilihan mereka atas barang dan jasa. Perhatian pelanggan pada pelanggaran hak asasi manusia dan perusakan lingkungan telah membahayakan penjualan produk seperti Nike, Coca Cola, dan Shell. Begitu juga mengenai makanan yang dihasilkan dari modifikasi genetis telah menyita banyak perhatian kelompok pelanggan. Mereka meminta agar pengembangan makanan seperti itu harus dihentikan.
Apa yang sedang muncul adalah skenario bahwa pelanggan menjadi semakin berkuasa. Skenario ini difasilitasi oleh media baru yaitu intenet /infomediaris’ (penghuibung informasi yang dapat mencari rekan dagang yang cocok, membuat berbagai perbandingan, dan menyelesaikan transaksi) yang terlah memberikan pilihan luas kepada pelanggan. Melalui berbagai situs Web ini, opini para pelanggan dapat diekspresikan kepada pembacanya dalam cakupan yang sangat luas.
Priceline.com memberikan kebebasan kepada pelanggan untuk menentukan harga penerbangan yang akan dilakukan seseorang. Dalam waktu satu jam mereka kemudian menghubungi pelaggan dan memberikan suatu pilihan tiket non-refundable yang sesuai dengan harga yang diajukan pelanggan. Menurut survei yang dilakukan oleh Oftel pada Juli 2001, 45 persen rumah di Inggeris memiliki akses ke internet. Ini setara dengan 10 juta rumah dan 33 juta orang. E-mail telah digunakan secara luas untuk menggantikan peran facsimile dan telepon, sebagai sarana komunikasi lokal maupun intenasional.
Pelayanan Perorangan
Sistem pemasaran produk dan jasa secara massal bukan lagi menjadi sumber uang bagi banyak perusahaan. Survei yang dilakukan oleh DTI dan CBI memperlihatkan adanya perubahan system pemasaran. Hal ini berkaitan dengan inovasi produk, kesesusaian produk dengan pelanggan, serta dukungan pelanggan itu sendiri. Penyesuaian dan pembuatan produk atau jasa yang diinginkan individu merupakan hal yang pokok. Toko buku maya Amazon mengetahui riwayat pembelian dari setiap pelanggannya dan dapat memberikan pelayanan yang prima kepada mereka. Di tokonya, Levi’s menyediakan unit khusus yang bertugas melayani keinginan pelanggan yang akan melakukan modifikasi produk yang dibeli sehingga Anda dapat membuat sebuah produk yang bersifat personal dan unik.
Persaingan yang Cerdik
Era globalisasi yang meningkat membuata setiap perusahaan harus mampu bersaing secara regional, nasional, dan antarbenua. Amazon.com telah mendobrak pola pembelian pelanggan yang tradisional melalui pemanfaatan teknologi. Kini, bagian pasarnya trancam oleh situs pesaing lain. Pesannya jelas: tidak ada seorangpun yang puas dengan kemenangan yang diperoleh. Persaingan merupakan sesuatu yang bersifat global, bukan lokal.
Teknologi
Salah satu pemicu terbesar terjadinya perubahan adalah meningkatnya penggunaan teknologi. Dengan teknologi berbagai hal dapat dilakukan, mulai dari pembelian produk atau jasa secara online sampai dengan penggunaan internet untuk membayar tagihan melalui telepon mobil. Pemanfaatan teknologi telah membuat perubahan pola hubungan perusahaan dengan pelanggannya.
Chubb Insurance Group memperoses klaim yang diajukan pada hari yang sama. Perwakilan Chubb yang ada mendatangi pelanggan untuk memperoses klaim mereka, memasukkan data melalui komputer laptop dan kemudian mencetak cek di sana. Peabody, pedagang ritel yang melakukan pengiriman ke rumah, menggunakan database pelanggannya untuk mengingatkan mereka agar segera melakukan pemesanan kebutuhan rumah tangga sebelum persediaan mereka habis.
Mempertahanan Pelanggan
Ketika pelanggan mendapatkan pelayanan yang lebih baik, harapan mereka pun akan meningkat. Pengalaman tersebut akan tertanam dalam benak mereka. Secara sadar atau tidak, mereka akan membuat perbandingan dari berbagai pengalaman pelayanan yang pernah mereka terima. Sebagai contoh, harapan pelanggan sebuah persewaan mobil adalah mendapatkan pelayanan yang tidak sekedar sebagai pelayanan itu sendiri, tetapi juga bias merupakan pengalaman yang diperoleh saat di jalan raya atau melalui internet. Juga, penglaman dengan perusahaan persewaan mobil lain dan perjalanan wisata lainnya.
Kemampuan perusahaan untuk menarik dan mempertahanankan pelanggan baru merupakan sebuah fungsi yang tidak hanya berasal dari produk itu sendiri atau dari produk yang ditawarkan, namun juga berkaitan dengan bagaiaman perusahaan tersebut melayani pelanggan lama dan reputasi yang diciptakan perusahaan, baik di dalam maupun di luar pasar perusahaan bersangkutan.
Kepedulian kepada pelanggan lama
Berdasarkan berbagai kajian, arti penting mempertahankan pelanggan adalah:
• Mencegah pelanggan lari akan meningkatkan keuntungan sekitar 25 – 85 persen
(Penelitian Havard Business School).
• Mendapatkan pelanggan baru, biayanya lima kali lipat lebih besar ketimbang
menjaga pelanggan yang sudah ada (US Office of Consumer Affairs).
• Laba atas investasi (Return on Investment) pada pemasaran untuk pelanggan lama
mencapai tujuh kali lebih besar ketimbang pemasaran untuk calon pelanggan
(Ogilvy & Mather Direct).
Di sisi lain, banyak perusahaan beranggapan bahwa mendapatkan pelanggan baru merupakan elemen penting dalam strategi penjualan. Akibatnya, sangat sedikit dari mereka yang memperhatikan upaya untuk mempertahankan pelanggan lama. Bahkan, lebih sedikit lagi yang menganalisis alasan mengapa pelanggan yang pada awalnya puas menjadi tidak puas dan kemudian meninggalkannya. Frederick Reichheld mengemuka-kan statistik yang menunjukkan penurunan rata-rata di berbagai perusahaan Amerika sebagai berikut:
• 50 persen pelanggan hilang dalam kurun waktu lima tahun;
• 50 persen karyawan keluar dalam kurun waktu empat tahun;
• pelanggan pengganti tidak akan memberikan kontribusi pada keuntungan, kecuali
mereka dapat dipertahankan, paling tiak selama tiga tahun.
Hanya perusahaan yang baik, seperti Toyota yang memiliki tingkat mempertahan-kan pelanggan lebih dari 70 persen. Sebaliknya, banyak perusahaan kehilangan pelanggan secara signifikan lebih dari 30 persen pelanggannya sebelum atau pada saat pelanggan tersebut memutuskan untuk melakukan pembelian ulang. Hal ini terjadi akibat pelayanan yang buruk. Satu-satunya alasan mengapa pangsa pasar tidak turun adalah karena pesaing pun biasanya mengalami situasi yang sama. Mereka juga kehilangan pelanggan yang berpindah ke pesaing mereka. Ini merupakan gelombang perpindahan yang selalu terulang. Pelanggan yang merasa tidak puas berusaha mencari perusahaan lain tempat mereka menaruh kepercayaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Tarp Orgqanization di Amerika Serikat menunjuk-kan bahwa ‘pelayanan’ merupakan kunci penentu dalam pemilihan produk. Hal ini tampak saat pelanggan ditanya alasan mereka berganti produk, yaitu:
Alasan untuk memilih produk:
• 7 persen karena spesifikasi teknis
• 50 persen karena respons dan kewajiban pabrikan
Alasan untuk mengganti produk
• 8 persen karena mutu atau biaya
• 40 persen karena tidak puas dengan pelayanan
Dengan demikian, keputusan untuk melakukan pembelian didasari, baik oleh faktor yang kasatmata maupun yang tidak kasatmata, serta ragam pelayanan yang berhubungan dengan kinerja dan kepedulian
Faktor yang kasatmata
1. Kinerja
2. Mutu
3. Keandalan
4. Biaya/harga
Faktor yang tidak kasatmata
1. Rasa kepedulian
2. Sopan santun
3. Kesediann untuk membantu
4. Kemampuan untuk memecahkan masalah
Pada pasar mobil, dimana nilai produk tinggi dan frekuensi pembelian relatif rendah, penelitian menunjukkan bahwa biaya untuk “menarik pelanggan baru dapat mencapai 17 kali lebih banyak ketimbang biaya yang dikeluarkan untuk menjaga pelanggan lama”.
Program Penjaring Loyalitas
Sedmakin hari pasar persaingan semakin dibanjiri oleh berbagai program peningkatan loyalitas pelanggan. Beberapa skema yang banyak dikenal antara lain adalah frquent-flier programs (program untuk pengguna yang berulangkali menggunakan jasa penerbangan) dari maskapai penerbangan terkenal dan skema yang betujuan meningkatkan loyalitas yang diperkenalkan oleh ritel makanan.
Selama sepuluh tahun terakhir, di Inggeris terdapat lebih dari 150 program untuk mempertahankan loyalitas, yang telah menerbitkan lebih dari 50 juta kartu, dan menghabiskan biaya lebih dari $3 miliar dalam bentuk penghargaan.
Menurut jurnal Customer Loyalty Today, 51 persen dari pembelanja yang berasal dari Inggeris memiliki kartu tanda loyalitas. Mereka yang berbelanja pada supermarket yang mengeluarkan kartu loyalitas., 70 persen pelanggan memiliki kartu tersebut. Setiap perusahaan menerbitkan skema loyalitas, mengirimkan surat kepada setiap orang dan melakukan promosi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Semua itu dalam rangka membangun hubungan dengan pelanggan.
Meskipun demikian, berdasarkan pengamatan dan perkiraan terhadap berbagai kebiasaan yang dilakukan, diketahui bahwa hanya sedikit pembeli yang 100 persen menjadi pembeli loyal dalam kurun wakltu satu tahun. Bahkan, pembali tersebut cenderung menjadi pembeli yang tidak loyal terhadap suatu produk atau jasa. Loyalitas pelanggan dapat terbagi diantara sejumlah merek. Para pelanggan secara berkala akan membeli berbagai barang dan jasa dalam berbagai kesempatan. Hal ini berarti, program loyalitas pelanggan dapat menciptakan perilaku yang loyal. Namun, loyalitas tersebut tidak selamanya dapat terjaga, terutama ketika pesaing juga mengembangkan skema loyalitas atau ketika mereka melakukan pemberian sejumlah uang sebagai bentuk penghargaan (haediah) terhadap pelanggan.
Akibatnya, pelanggan menjadi lebih leluasa untuk berganti produk atau jasa, sebagaimana dahulu juga pernah dilakukannya. Boleh jadi skema penghargaan dapat mengubah cara berpikir pelanggan terhadap suatu produk, tetapi belum tentu dalam bentuk yang positif. Misalnya, pelanggan justru mengharapkan agar penghargaan semacam itu diberikan terus-menerus. Frederick Reichheld, direktur perusahaan Amerika Bain, dalam tulisannya di Harvard Business School Review, mengatakan:
Menciptakan suatu system yang berdasarkan loyalitas menuntut sebuah perubahan radikal dari kerangka pikir bisnis tradisional. Hal ini berarti menciptakan nilai utnuk pelanggan, lebih penting ketimbang memaksimalkan keuntungan dan nilai “shareholder” yang menjadi inti strategi bisnis. Hal ini juga membutuhkan perubahan yang signifikan dalam pelaksanaan bisnis.
Menurut Reichheld, hal ini berarti bahwa perusahaan harus menargetkan pelanggan yang tepat – yaitu pelanggan yang loyalitasnya dapat dikembangkan dan pelanggan yang tidak mudah tertarik dengan suatu pemotongan harga. Perusahaan yang cerdas seperti Tesco, menargetkan adanya peningkatan pembelian dan kunjungan kembali pelanggan dengan melakukan analisis penggunaan dan polabelanja.

Dasar Pemasaran


Pendahuluan

Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.


Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu.

Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran atau marketing adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran).
Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet.












Isi
Dalam pengertian yang sederhana atau sempit pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu.
Definisi pasar secara luas menurut W.J. Stanton adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk belanja serta kemauan untuk membelanjakannya.
Menurut William J. Stanton (1993:92) pasar dapat didefinisikan sebagai berikut :
“ Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya”.
Dari definisi diatas terdapat 3 unsur penting didalam pasar yaitu :
  1. Orang dengan segala keinginannya
  2. Daya beli mereka
  3. Kemauan untuk membelanjakannya
Pasar atau konsumen dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni konsumen akhir (pasar konsumen) dan pasar bisnis (pasar industri). Dimana pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsi dan bukannya untuk diproses lebih lanjut. Sedangkan pasar bisnis adalah pasar yang terdiri dari individu-individu atau organisasi yang membeli barang untuk diproses lagi menjadi barang lain dan kemudian dijual. Berdasarkan pengertian tersebut, sebagai contoh maka petani digolongkan kedalam pasar bisnis, sebab mereka membeli barang digunakan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang-barang hasil pertanian.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang marketing disebut marketer. Marketer ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip Pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Unsur pemasaran adalah empat komponen dalam marketing yang terdiri dari 4P yaitu :

* Product (produk)
* Price (harga)
* Place (tempat, termasuk juga distribusi)
* Promotion (promosi)

Karena Pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses)
Komponen Input Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan.Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran menlakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran.

Komponen Model Pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama,penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.

Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base. Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.

Komponen Output Pemasaran
Tiap Subsistem out put menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai bagian dari bauran
Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklana perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu manajer untuk membuat keputusan harga.






Penutup
Jadi kesimpulannya adalah pengertian dari pasar ialah bertemunya penjual dan pembeli yang dilakukan pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur-unsur yang dinamakan bauran pemasaran semua itu dikenal dengan 4P yaitu:
Produk apa yang dibeli pelanggan untuk memuaskan kebutuhannya
Promosi berhubungan dengan semua cara yang mendorong penjualan
Place berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan melalui slauran distribusi Price terdiri dari semua element yang berhubungan dengan apa yang dibayar oleh pelanggan


















Daftar Pusaka
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100307061757AAnvTBu